Choose the categories.!

Sunday, 25 March 2012

Lomba Essay


Selamat Tinggal Korupsi


            Menurut data indek korupsi tahun 2009, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkorup di ASEAN dan itu terus mengalami peningkatan sampai sekarang. Hal tersebut bukan merupakan suatu prestasi yang patut untuk dibanggakan oleh kita bangsa Indonesia. Data yang ditampilkan ini mungkin sangat mencengangkan bagi kita masyarakat Indonesia. Bagaimana ini bisa terjadi? dan Apakah permasalahan ini bisa terselesaikan? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di dalam pikiran kita sebagai masyarakat Indonesia. Tetapi tak seorang pun mampu menjawab pertanyaan ini. Hal ini mungkin disebabkan oleh sebagian orang yang berusaha untuk menutup mata batin mereka untuk melihat persoalan ini. Sangat ironis memang tetapi ini adalah sebuah kenyataan yang sedang dihadapi oleh bangsa kita, Indonesia.
            Korupsi dapat diumpamakan seperti sebuah kisah sinetron yang terkadang membuat kita kesal, marah, sedih, bahkan tertawa sendiri melihat tingkah laku orang yang memainkan peran didalamnya. Seolah-olah para “aktor-aktor handal” dalam kisah tersebut berusaha untuk berakting dengan baik untuk membohongi masyarakat yang menoton mereka. Para koruptor tersebut berusaha untuk menyakinkan masyarakat bahwa mereka tidak bersalah. Mereka dengan segala tipu dayanya berusaha untuk menutupi fakta-fakta yang ada. Apakah masyarakat akan percaya dengan perkataan mereka? Tentu saja tidak. Seperti sebuah kisah sinetron, masyarakat sudah mengetahui bahwa para koruptor tersebut sedang berakting dan berbohong untuk menutupi kenyataan yang ada. Semua itu seolah-olah telah menjadi rahasia umum yang tidak perlu diragukan lagi.
            Para koruptor tersebut seakan-akan tidak mempunyai rasa malu, mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Mereka dengan sesuka hati merampas hak yang seharusnya dapat dinikmati oleh para warga miskin. Semua itu mereka lakukan untuk memperkaya diri mereka sendiri. Dimanakah hati nurani mereka melihat warga miskin yang harus berjuang untuk makan tetapi mereka bersenang-senang dan menikmati apa yang menjadi hak warga miskin tersebut. Para koruptor tersebut seolah-olah sedang menjajah bahkan menjatuhkan nama baik bangsanya sendiri. Mereka bukanlah manusia, karena mereka tidak bisa merasakan kepedihan dan keprihatin terhadap masyarakat yang kurang mampu tersebut. Mereka semua seharusnya mendapatkan hukuman yang sesuai dengan perbuatan mereka.
            Perilaku Korupsi seakan-akan telah menunjukkan sudah tidak adanya moral sosial bangsa ini. Korupsi telah membuat penderitaan yang menuju pada kehancuran bagi bangsa Indonesia. Dengan berjamurnya kasus korupsi di negara kita, hal ini sangat berakibat fatal bagi demokrasi bangsa Indonesia. Banyak oknum-oknum politik yang memanfaatkan peluang melalui kasus korupsi ini. Mereka bermaksud untuk memperoleh kekuasaan dengan menjatuhkan pihak lawannya dan memprovokasikan masyarakat. Semuanya hanya demi kepentingan politik semata bukan kepentingan bangsa ini yang berusaha untuk dicari. Inilah yang seharusnya menjadi pusat perhatian bagi bangsa kita sekarang ini bahwa demokrasi negara kita sudah tidak pada tempatnya lagi dengan adanya kasus korupsi ini. Demokrasi bangsa kita sudah tidak ada pada posisi kesetimbangannya. Saat inilah diperlukan sebuah reformasi melalui kita generasi muda Indonesia.
            Banyak kasus-kasus korupsi yang mulai terungkap, dimulai dari kasus kelas teri sampai kasus yang menyeret para pejabat-pejabat lembaga tinggi negara ini. Semuanya satu per satu mulai terungkap di muka umum. Seakan-akan hukum berusaha untuk “menelanjangi” perbuatan para koruptor yang tidak mempunyai perasaan itu. Sekarang kita mulai dapat merasakan kekuatan hukum yang mulai bangkit kembali. Kita dapat melihat bahwa hukum di negara kita masih bisa di tegakkan disamping permasalahan korupsi yang terus-menerus meningkat. Hukum berusaha untuk mengkikis permasalahan korupsi ini sampai ke akar-akarnya.
             Beberapa upaya memang telah dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas kasus korupsi ini, tapi semuanya belum selesai begitu saja. Masih banyak tugas yang harus diselesaikan dan itu terletak di tangan kita generasi muda Indonesia. Kita tahu dengan dimulainya penyelesaian kasus korupsi ini, ada satu masalah yang menunggu di depan kita. Masalah yang sangat besar ini adalah mengenai demokrasi negara kita. Demokrasi negara kita yang telah diguncangkan dengan adanya kasus korupsi ini. Demokrasi negara kita telah disalahgunakan oleh segelintir orang yang mencari kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari kasus korupsi ini. Sebagai generasi muda, kita harus menata kembali demokrasi negara kita yang telah dihancurkan oleh korupsi tersebut. Kita harus kembali memperbaiki dan kembali membangun fondasi yang kuat bagi negara kita. Sebuah reformasi harus segera dimulai pada bangsa ini sehingga menumbuhkan spirit bangsa yang anti korupsi. Reformasi demokrasi ini harus dimulai baik dalam lingkungan kecil hingga lingkungan besar sekelas pemerintahan. Itu semua dapat dilakukan oleh kita generasi muda Indonesia.
            Negara kita telah mengalami banyak penderitaan karena ulah segelintir orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Mereka melakukan perbuatan yang sangat merugikan baik bagi bangsa ini maupun bagi masyarakatnya. Koruptor-koruptor tersebut tanpa memiliki rasa malu mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda berjuang memerangi mereka untuk menjauhkan korupsi dari negara kita. Sebuah reformasi demokrasi perlu dilakukan pada negara ini melalui generasi mudanya. Perbaikan di dalam demokrasi negara kita harus segera diwujudkan oleh pemuda Indonesia. Hingga akhirnya sebagai pemuda pemudi bangsa Indonesia kita mampu dengan bangga mengatakan “selamat tinggal korupsi”.





No comments:

Post a Comment

Search